Minggu, 31 Maret 2013

Contoh proposal penelitian kuantitatig


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “ Pengaruh ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan”.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan proposal ini tidak terlepas dari tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  Dr. Susetyo, M.Pd. yang selalu memberikan dorongan dan  bantuan baik saran, moral, da pinjaman buku serta teman-teman seperjuangan atas sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap selesainya Proposal penelitian ini.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga proposal  ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca sangatlah kami harapkan demi penyempurnaan proposal ini kedepanya.
            Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bengkulu,  Januari 2013

              Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keluarga, status sosial dan Ekonomi mempunyai peranan besar dalam kehidupan  pelajaran dan pekerja
an individu. Pengaruh masing-masing dari segi subjektif misalnya sikap keluarga, nilai-nilainya dan hubungan antara keduannya yang umumnya berpengaruh pada sikap, kemungkinan pelajaran dan pekerjaan yang ada bagi anak-anaknya. Pada masyarakat primitip banyak anak yang tidak mempedulikan pendidikannya dikarenakan dari kecil anak sudah dibiasakan dengan aktifitas yang dilakukan oleh orang tua yang mana anak secarah tidak lansung mewarisi  kebiasaan pekerjaan yang dilakukan kedua orang tua. Sedangkan masyarakat maju yang memungkinkan anak  mengambil kebiasaan lain dari  dari orang tua yang bisa berdampak positip maupun negatif yang pada intinya tergantung pada individu itu sendiri.
Tingkat sosial dan ekonomi keluarga memainkan peranan penting dalam  hal ini, pengaruh tersebut  berbeda dari satu tingkat kepada yang lain, anak dari keluarga yang tingkat sosial ekonominya tinggi  memungkinkan mereka menyerap pelajaran secara mudah tetapi sebaliknya anak dari sosial ekonomi rendah memungkinkan lebih sulit karena aktifitas yang memungkinkan waktu untuk belajar sangat sedikit.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:
a.       Faktor internal (faktor dalam siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
b.      Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
c.       Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. (Muhibbin, 2005 :144).
Berdasarkan observasi saya di SMPN 19 Bengkulu Selatan menunjukan  bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa di SMPN 19 Bengkulu Selatan tersebut dapat di kategorikan kedalam golongan kelas menengah kebawah. Hal ini dapat  dilihat dari profesi masyarakat disana yang mayoritas petani. Dengan penghasilan lebih kurang Rp. 600.000,- perbulan. Disamping itu, walaupun kondisi ekonomi orang tua murid berada pada kelas menengah kebawah namun siswa di SMPN 19 Bengkulu Selatan memiliki prestasi belajar yang baik, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang rata-rata nilainya mencapai di atas 75. Hasil rata-rata ini diketahui berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 22 Desember 2012 terhadap salah seorang guru di SMPN 19 Bengkulu Selatan dalam hal ini yaitu, Eftian Zahari S.Pd  Keadaan di atas yang menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar  siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan “.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a.       Bagaimana  keadaan ekonomi orang tua siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
b.      Bagaimana prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
c.       Apakah terdapathubungan ekonomi orang tua terhadap prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
C.    Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian kepada permasalahan yang ingin dicapai penulis membatasi masalah, yaitu :
a.       Ekonomi keluarga wali murid kelas VIII  di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
b.      Prestasi belajar belajar bahasa indonesia anak kelas VIII  di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
D.    Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui  keadaan ekonomi orang tua anak kelas VIII SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
b.      Untuk mengetahui  prestasi  belajar bahasa indonesia anak kelas VIII Di SMP Negeri 19 Bengkulu selatan.
c.       Untuk mengetahui apakah ada hubungan ekonomi orang tua terhadap prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
2.         Manfaat Penelitian
a.       Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk peneletian selanjutnya yang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti.
b.      Secara praktis diharapkan penelitian dapat memberi mafaat bagi penulis sebagai calon pendidik dalam menghadapi siswa-siswi yang berasal dari tingkatan ekonomi yang berbeda.
c.       Dapat di jadikan bahan masukan bagi SMP N 19 Bengkulu Selatan.







BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu tentang prilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi (Depdiknas, 2003:6).
B.     Tingkat Ekonomi Keluarga
Tingkat ekonomi keluarga berdasarkan tingkat pendapatannya yang di kutip  dari (http://bejocommunity.blogspot.com/2013/01/pengaruh-tingkat-ekonomi-keluarga.html)  dibedakan menjadi 3 (tiga) tingkatan, antara lain sebagai berikut :
1)      Uper Class (Tingkat Atas)
Mereka  yang berada pada lapisan ini umumnya tingkat pendapatannya tinggi, mereka juga memiliki benda-benda berharga seperti uang, tanah luas, mobil dan sebagainya. Pekerjaan mereka berupa wiraswasta, manager, bankir, dan sebagainya.
2)      Midle Clss (Menengah)
Keluarga pada lapisan ini tingkat pendapatannya cukup ntuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi pemilikan barang-barang berharga terbatas sebagai tabungan. Pekerjaan berupa pedagang, pegawai negeri dan sebagainya.
3)      Lower Class (Tingkat Bawah)
Keluarga pada lapisan ini tingkat pendapatannya rendah dan tidak tetap karena pekerjaan mereka juga tidak tetap. Biasanya mereka sebagai buruh, pedagang kecil dan sebagainya (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Status ekonomi menurut Saraswati (2009), yang dikutip dari http://dr.suparyanto.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-status-ekonomi.html
1.      Tipe Kelas Atas (> Rp 2.000.000).
2.      Tipe Kelas Menengah (Rp 1.000.000 -2.000.000).
3.      Tipe Kelas Bawah (< Rp 1.000.000)
C.    Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Djamarah (1994:20) pengertian prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual, maupun kelompok. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari segalah usaha atau kegiatan yang dicapai manusia yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam suatu bidang tertentu.
Menurut Djamarah (1994:21) belajar adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang di pelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan prilaku dalam diri individu.
Dari definisi-definisi yang di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar  yaitu :
a.       Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.
b.      Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.
c.       Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan dalam suatu masalah/berpkir, keterampilan, kecakapan kebiasaan, ataupun sikap.
D.    Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Ada faktor yang mempengaruhi belajar (Purwanto, 2007:84) dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.      Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual.
2.      Faktor yang ada di luar individual yang disebut faktor sosial.
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor intern (dari dalam) diri sisubjek belajar dan faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek belajar, (Sadirman, 2008:39). Berdasarkan pengertian di atas faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau faktor intern diri si subjek belajar dan faktor yang ada diluar individu atau faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek belajar.
E.    Tingkatan Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukan dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, dapat dilakukan penilaian salah satunya dengan menggunakan test hasil belajar.
TABEL 1
BATAS MINIMAL NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA

Simbol- simbol Nilai Angka Huruf
Predikat
Angka
Huruf
8–10=80-100=3,-4
7-7,9=70-79=2,1-3
6-6,9=60-69=1,1-2
    5-5,9=50-59=1
    0-4,9=0-49=0
A
B
C
D
E
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Sangat baik / optimal: yaitu apabila siswa dapat menguasai pelajaran dan bisa menjawab soal evaluasi sebesar 80%.
2.      Baik/ Medium: apabila siswa mampu menyelesaikan 70% - 79% soal yang ada.
3.      Cukup/ minimal: Jika siswa mampu mengerjakan 60% - 69% soal yang diberikan.
4.      Kurang: apabila siswa yang hanya menyelesaikan 50% - 59% soal
F.     Peranan Orang Tua Dalam Prestasi Belajar Anak
Tanggung jawab orang tua (ayah dan ibu) secara terpisah mempunyai kewajiban atau perannya yang berbeda pada pendidikan anaknya masing-masing (Purwanto, 2006:82) mengatakan “ peran dapat di uaraikan sebagai berikut:
a.       Peran ibu adalah : sebagai sumber kasih sayang, pengasuh dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati pengatur dalam kehidupan rumah tangga, pembimbing hubungan pribadi pendidik dalam segi-segi emosional.
b.      Peran ayah adalah : sumber kekuasaan didalam keluarga, penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, pelindung ancaman dari luar, hakim atau yanhg mengadili jika terjadi perselisihan, pendidk dalam segi-segi rasional (Purwanto, 2006:82).
Hasbullah, (2005:22)  salah satu kesalahkaprahan dari orang tua dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah adanya anggapan bahwa hanya sekolah yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anaknya, sehingga orang tua menyerahkan sepuhnya kepada pihak sekolah.
G.    Studi Terdahulu
Skripsi yang disusun oleh Abu Bakar, Tahun 2004 dengan Judul "Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMU Negeri 1 Ketahun Bengkulu Utara". Penelitian ini membahas tentang ada tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi siswa SMU Negeri 1 Ketahun Bengkulu Utara. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu terdapat pada variable Y yaitu pada prestasi belajar, sedangkan perbedaannya pada variable X  yaitu Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Hubungan Ekonomi Orang Tua.
H.    Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya (Susetyo, 2010: 57)
Adapun hipotesis dalam penelitian ini:
Ha :

Ho :
Ekonomi orang tua berhubungan dalam peningkatan prestasi belajar     siswa.
Ekonomi orang tua tidak berhubungan dalam peningkatan motivasi belajar siswa.

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah diskriptif kuantitatif analitik. Pemaparan data yang diperoleh secarah kuantitatif akan dianalis dengan statistik diskriptif. Menurut Susetyo (2010:6 ) penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat  positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
B.     Devinisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian yang secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Ekonomi orang tua
Ekonomi orang tua yaitu penghasilan yang diperoleh orang tua dari usaha yang dia lakukan yang dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan papan yang dikelompokkan ke dalam :
a.       Ekonomi rendah
b.      Menengah dan
c.       Tinggi
2.    Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dengan demikian kemampuan yang telah diperoleh dapat berupa kemajuan ilmu pengetahuan, keterampilan atau bahkan kemampuan dari sikap.
C.       Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel (Susetyo, 2010:59).
Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 19 Bengkulu Selatan T.P 2012/2013 yang berjumlah 111 orang siswa.
2.    Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang diteliti (Susetyo, 2010: 60).
D.    Uji Validitas dan Reabilitas
1.      Uji validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas angket digunakan dalam penelitian ini, penulis mengadan uji yang dilakukan terhadap responden sebanyak 10 orang sebagai sampel. Untuk menganalisis tingkat validitas penulis menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
= Angka indeks korelasi product moment
N         = Number of coses
∑xy     = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑x       = Jumlah seluruh skor X
∑y       = Jumlah seluruh skor Y(Arikunto, 2005:72).
Tabel 2
Hasil uji validitas item No. 1
Yang dilakukan kepada 10 orang sampel
XY
Y
X
No
126
1764
9
42
3
1
78
1521
4
39
2
2
78
1521
4
39
2
3
162
2916
9
54
3
4
150
2500
9
50
3
5
168
3136
9
56
3
6
52
676
4
26
2
7
80
1600
4
40
2
8
80
1600
4
40
2
9
72
1296
4
36
2
10
∑XY=1046
∑Y²=18530
∑X²=60
∑Y=422
∑X=24

  Sumber: pengolahan data tahun 2012
Dari tabel di atas, langkah selanjutnya adalah mencari validitas angket nomor item 1 tersebut dan hasilnya adalah sebagai berikut:
 diketahui: ∑X=24, ∑Y=422, ∑X²=60, ∑Y²=18530, ∑XY=1046
= 0,77
Melalui perhitungan di atas diketahui nilai  sebesar 0,773 untuk mengetahui validitasnya dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien "r" product moment, dengan N sebesar 10 pada taraf signifikasi 5% adalah 0,773 artinya hasil  (0,773) lebih besar dari  (0,632) maka item angka No. 1 dinyatakan valid.
Untuk pengujian validitas item angka No. 2 dan selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama dengan item No. 1. Adapun hasil uji validitas angket secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Hasil hitungan angket No 1 sampai 20
No
keterangan
1
0,773
0,632
Valid
2
0,782
0,632
Valid
3
0,818
0,632
Valid
4
0,692
0,632
Valid
5
0,826
0,632
Valid
6
0,913
0,632
Valid
7
0,657
0,632
Valid
8
0,753
0,632
Valid
9
0,982
0,632
Valid
10
0,737
0,632
Valid
11
0,893
0,632
Valid
12
0,753
0,632
Valid
13
0,938
0,632
Valid
14
0,782
0,632
Valid
15
0,789
0,632
Valid
16
0,826
0,632
Valid
17
0,973
0,632
Valid
18
0,826
0,632
Valid
Sumber: pengolahan data tahun 2012
Berdasarkan data dan analisa hasil try out tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa angket dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian, dikarenakan( r) hitung yang dapat lebih besar dari (r )tabel product moment.
2.      Uji reliabilitas
Penguji reliabilitas angket dilakukan setelah diketahui validitas masing-masing item, dan hasil penyebaran angket di kelompokkan berdasarkan system belah dua yaitu nomor item (x) dan nomor item (y). Adapun rumus yang di gunakan untuk menghitung tingkat reabilitas pada penelitian ini adalah:
rii = reabilitas instrument
r½½ =rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument(Sugiono, 2008).
Sedangkan hasil perhitungan tingkat reabilitas angket dalam penelitian dapat dilihat sebagai berikut dibawah ini:
Tabel 4
Uji reliabilitas
XY
Y
X
440
400
484
20
22
380
400
361
20
19
380
400
361
20
19
729
729
729
27
27
625
625
625
25
25
783
841
729
29
27
168
144
196
12
14
400
400
400
20
20
400
400
400
20
20
324
324
324
18
18
4629
4663
4609
211
211
Sumber: pengolahan data tahun 2012
=  0,972

Kemudian dimasukkan rumus reliabilitas angket sebagai berikut:



Dimana N=10 pada taraf signifikan 5%  adalah sebesar 0,972 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 0,985, hasil analisis tingkat reabilits menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel product moment. Dengan demikian angket dalam pendidikan  ini memiliki tingkat keandalan yang menyakinkan untuk digunakan dalam penelitian.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data diperlukan dalam penelitian ini di gunakan beberapa teknik yaitu :
1.      Dokumentasi
Menurut (Sugiono, 2008:329) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bias berbentuk tulisan, gambar monumental dari sesorang.
2.    Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik angket digunakan oleh peneliti untuk mengungkapkan dan mendapatkan data tentang dampak ekonomi orang tua itu sendiri, (Sugiyono, 2008:142)

Tabel 5
Pemetaan tabel ekonomi orang tua dan prestasi belajar
NO
Variabel
Sub variabel
Indikator
1.
Ekonomi orang tua
Upper class
1.      Tingkat pendapatannya tinggi (> Rp 2.000.000).
2.      Memiliki benda-benda berharga seperti tana, uang, mobil
3.      Pekerjaannya seperti: wiraswata. Banker, manager dll
4.      Sebagian penghasilan ditabung
5.      Makan dua kali sehari atau lebih.
6.      Menu makanan memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna
7.      Memberikan materil secarah teratur untuk kegiatan social


Middle class
1.      Pendapatan cukup memenuhi kebutuhan hidup (Rp 1.000.000 -2.000.000)
2.      Memiliki barang berharga terbatas
3.      Pekerjaannya berupa pedagang, pegawai negeri dll


Lower class
1.      Pendapatan renda dantidak tetap (< 1.000.000)
2.      Tidak memiliki benda-benda berharga
3.      Pekerjaannya seperti: buruh, pedagang kecil dll
2.
Prestasi belajar siswa
Sangat baik
1.      Nilai akhir 80-100
2.      Dapat menguasai pelajaran dengan baik
3.      Bisa menjawab soal evaluasi


Baik
1.      Nilai akhir 70-79
2.      Memiliki motivasi belajar


Cukup
1.      Nilai akhir 60-69
2.      Kurang memiliki motivasi belajar


Kurang
1.      Nilai akhir 50-59
2.      Tidak memiliki motivasi belajar




F.     Teknik Analisa Data
Prosedur penganalisaan data dalam penelitian ini melalui langka-langka yang harus di tempuh sebagai berikut:
1. Memeriksa jawaban-jawaban yang diberikan responden yang berupa angket apakah pengisiannya lengkap atau tidak.
2. Mentabulasi jawaban-jawaban kedalam beberapa daftar tabel yang sudah disiapkan.
3. Setelah di ketahui data yang cukup komplit dan ditabulasika akan dianalisis secara statistik. Untuk menjawab pertanyaan variabel (X) Dan variabel (Y) menggunakan rumus product moment.
4. Untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan korelasi variabel X (Hubungan Ekonomi Orang Tua) dan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) menggunakan rumus product moment.


















 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keluarga, status sosial dan Ekonomi mempunyai peranan besar dalam kehidupan  pelajaran dan pekerja
an individu. Pengaruh masing-masing dari segi subjektif misalnya sikap keluarga, nilai-nilainya dan hubungan antara keduannya yang umumnya berpengaruh pada sikap, kemungkinan pelajaran dan pekerjaan yang ada bagi anak-anaknya. Pada masyarakat primitip banyak anak yang tidak mempedulikan pendidikannya dikarenakan dari kecil anak sudah dibiasakan dengan aktifitas yang dilakukan oleh orang tua yang mana anak secarah tidak lansung mewarisi  kebiasaan pekerjaan yang dilakukan kedua orang tua. Sedangkan masyarakat maju yang memungkinkan anak  mengambil kebiasaan lain dari  dari orang tua yang bisa berdampak positip maupun negatif yang pada intinya tergantung pada individu itu sendiri.
Tingkat sosial dan ekonomi keluarga memainkan peranan penting dalam  hal ini, pengaruh tersebut  berbeda dari satu tingkat kepada yang lain, anak dari keluarga yang tingkat sosial ekonominya tinggi  memungkinkan mereka menyerap pelajaran secara mudah tetapi sebaliknya anak dari sosial ekonomi rendah memungkinkan lebih sulit karena aktifitas yang memungkinkan waktu untuk belajar sangat sedikit.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni:
a.       Faktor internal (faktor dalam siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
b.      Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
c.       Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. (Muhibbin, 2005 :144).
Berdasarkan observasi saya di SMPN 19 Bengkulu Selatan menunjukan  bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa di SMPN 19 Bengkulu Selatan tersebut dapat di kategorikan kedalam golongan kelas menengah kebawah. Hal ini dapat  dilihat dari profesi masyarakat disana yang mayoritas petani. Dengan penghasilan lebih kurang Rp. 600.000,- perbulan. Disamping itu, walaupun kondisi ekonomi orang tua murid berada pada kelas menengah kebawah namun siswa di SMPN 19 Bengkulu Selatan memiliki prestasi belajar yang baik, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang rata-rata nilainya mencapai di atas 75. Hasil rata-rata ini diketahui berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 22 Desember 2012 terhadap salah seorang guru di SMPN 19 Bengkulu Selatan dalam hal ini yaitu, Eftian Zahari S.Pd  Keadaan di atas yang menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar  siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan “.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a.       Bagaimana  keadaan ekonomi orang tua siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
b.      Bagaimana prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
c.       Apakah terdapathubungan ekonomi orang tua terhadap prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan ?
C.    Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian kepada permasalahan yang ingin dicapai penulis membatasi masalah, yaitu :
a.       Ekonomi keluarga wali murid kelas VIII  di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
b.      Prestasi belajar belajar bahasa indonesia anak kelas VIII  di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
D.    Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui  keadaan ekonomi orang tua anak kelas VIII SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
b.      Untuk mengetahui  prestasi  belajar bahasa indonesia anak kelas VIII Di SMP Negeri 19 Bengkulu selatan.
c.       Untuk mengetahui apakah ada hubungan ekonomi orang tua terhadap prestasi  belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII di SMP Negeri 19 Bengkulu Selatan.
2.         Manfaat Penelitian
a.       Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk peneletian selanjutnya yang berkenaan dengan permasalahan yang diteliti.
b.      Secara praktis diharapkan penelitian dapat memberi mafaat bagi penulis sebagai calon pendidik dalam menghadapi siswa-siswi yang berasal dari tingkatan ekonomi yang berbeda.
c.       Dapat di jadikan bahan masukan bagi SMP N 19 Bengkulu Selatan.







BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu tentang prilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi (Depdiknas, 2003:6).
B.     Tingkat Ekonomi Keluarga
Tingkat ekonomi keluarga berdasarkan tingkat pendapatannya yang di kutip  dari (http://bejocommunity.blogspot.com/2013/01/pengaruh-tingkat-ekonomi-keluarga.html)  dibedakan menjadi 3 (tiga) tingkatan, antara lain sebagai berikut :
1)      Uper Class (Tingkat Atas)
Mereka  yang berada pada lapisan ini umumnya tingkat pendapatannya tinggi, mereka juga memiliki benda-benda berharga seperti uang, tanah luas, mobil dan sebagainya. Pekerjaan mereka berupa wiraswasta, manager, bankir, dan sebagainya.
2)      Midle Clss (Menengah)
Keluarga pada lapisan ini tingkat pendapatannya cukup ntuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi pemilikan barang-barang berharga terbatas sebagai tabungan. Pekerjaan berupa pedagang, pegawai negeri dan sebagainya.
3)      Lower Class (Tingkat Bawah)
Keluarga pada lapisan ini tingkat pendapatannya rendah dan tidak tetap karena pekerjaan mereka juga tidak tetap. Biasanya mereka sebagai buruh, pedagang kecil dan sebagainya (Departemen Kesehatan RI, 1996).
Status ekonomi menurut Saraswati (2009), yang dikutip dari http://dr.suparyanto.blogspot.com/2013/01/konsep-dasar-status-ekonomi.html
1.      Tipe Kelas Atas (> Rp 2.000.000).
2.      Tipe Kelas Menengah (Rp 1.000.000 -2.000.000).
3.      Tipe Kelas Bawah (< Rp 1.000.000)
C.    Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Djamarah (1994:20) pengertian prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual, maupun kelompok. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari segalah usaha atau kegiatan yang dicapai manusia yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam suatu bidang tertentu.
Menurut Djamarah (1994:21) belajar adalah aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang di pelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadilah perubahan prilaku dalam diri individu.
Dari definisi-definisi yang di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar  yaitu :
a.       Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.
b.      Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.
c.       Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan dalam suatu masalah/berpkir, keterampilan, kecakapan kebiasaan, ataupun sikap.
D.    Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Ada faktor yang mempengaruhi belajar (Purwanto, 2007:84) dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1.      Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual.
2.      Faktor yang ada di luar individual yang disebut faktor sosial.
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor intern (dari dalam) diri sisubjek belajar dan faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek belajar, (Sadirman, 2008:39). Berdasarkan pengertian di atas faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau faktor intern diri si subjek belajar dan faktor yang ada diluar individu atau faktor ekstrn (dari luar) diri si subjek belajar.
E.    Tingkatan Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukan dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, dapat dilakukan penilaian salah satunya dengan menggunakan test hasil belajar.
TABEL 1
BATAS MINIMAL NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA

Simbol- simbol Nilai Angka Huruf
Predikat
Angka
Huruf
8–10=80-100=3,-4
7-7,9=70-79=2,1-3
6-6,9=60-69=1,1-2
    5-5,9=50-59=1
    0-4,9=0-49=0
A
B
C
D
E
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Gagal

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Sangat baik / optimal: yaitu apabila siswa dapat menguasai pelajaran dan bisa menjawab soal evaluasi sebesar 80%.
2.      Baik/ Medium: apabila siswa mampu menyelesaikan 70% - 79% soal yang ada.
3.      Cukup/ minimal: Jika siswa mampu mengerjakan 60% - 69% soal yang diberikan.
4.      Kurang: apabila siswa yang hanya menyelesaikan 50% - 59% soal
F.     Peranan Orang Tua Dalam Prestasi Belajar Anak
Tanggung jawab orang tua (ayah dan ibu) secara terpisah mempunyai kewajiban atau perannya yang berbeda pada pendidikan anaknya masing-masing (Purwanto, 2006:82) mengatakan “ peran dapat di uaraikan sebagai berikut:
a.       Peran ibu adalah : sebagai sumber kasih sayang, pengasuh dan pemelihara, tempat mencurahkan isi hati pengatur dalam kehidupan rumah tangga, pembimbing hubungan pribadi pendidik dalam segi-segi emosional.
b.      Peran ayah adalah : sumber kekuasaan didalam keluarga, penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar, pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga, pelindung ancaman dari luar, hakim atau yanhg mengadili jika terjadi perselisihan, pendidk dalam segi-segi rasional (Purwanto, 2006:82).
Hasbullah, (2005:22)  salah satu kesalahkaprahan dari orang tua dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah adanya anggapan bahwa hanya sekolah yang bertanggung jawab dalam pendidikan anak-anaknya, sehingga orang tua menyerahkan sepuhnya kepada pihak sekolah.
G.    Studi Terdahulu
Skripsi yang disusun oleh Abu Bakar, Tahun 2004 dengan Judul "Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMU Negeri 1 Ketahun Bengkulu Utara". Penelitian ini membahas tentang ada tidaknya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi siswa SMU Negeri 1 Ketahun Bengkulu Utara. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu terdapat pada variable Y yaitu pada prestasi belajar, sedangkan perbedaannya pada variable X  yaitu Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Hubungan Ekonomi Orang Tua.
H.    Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya (Susetyo, 2010: 57)
Adapun hipotesis dalam penelitian ini:
Ha :

Ho :
Ekonomi orang tua berhubungan dalam peningkatan prestasi belajar     siswa.
Ekonomi orang tua tidak berhubungan dalam peningkatan motivasi belajar siswa.

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah diskriptif kuantitatif analitik. Pemaparan data yang diperoleh secarah kuantitatif akan dianalis dengan statistik diskriptif. Menurut Susetyo (2010:6 ) penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat  positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
B.     Devinisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian yang secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Ekonomi orang tua
Ekonomi orang tua yaitu penghasilan yang diperoleh orang tua dari usaha yang dia lakukan yang dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan papan yang dikelompokkan ke dalam :
a.       Ekonomi rendah
b.      Menengah dan
c.       Tinggi
2.    Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dengan demikian kemampuan yang telah diperoleh dapat berupa kemajuan ilmu pengetahuan, keterampilan atau bahkan kemampuan dari sikap.
C.       Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel (Susetyo, 2010:59).
Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas VIII SMPN 19 Bengkulu Selatan T.P 2012/2013 yang berjumlah 111 orang siswa.
2.    Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang diteliti (Susetyo, 2010: 60).
D.    Uji Validitas dan Reabilitas
1.      Uji validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas angket digunakan dalam penelitian ini, penulis mengadan uji yang dilakukan terhadap responden sebanyak 10 orang sebagai sampel. Untuk menganalisis tingkat validitas penulis menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
= Angka indeks korelasi product moment
N         = Number of coses
∑xy     = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑x       = Jumlah seluruh skor X
∑y       = Jumlah seluruh skor Y(Arikunto, 2005:72).
Tabel 2
Hasil uji validitas item No. 1
Yang dilakukan kepada 10 orang sampel
XY
Y
X
No
126
1764
9
42
3
1
78
1521
4
39
2
2
78
1521
4
39
2
3
162
2916
9
54
3
4
150
2500
9
50
3
5
168
3136
9
56
3
6
52
676
4
26
2
7
80
1600
4
40
2
8
80
1600
4
40
2
9
72
1296
4
36
2
10
∑XY=1046
∑Y²=18530
∑X²=60
∑Y=422
∑X=24

  Sumber: pengolahan data tahun 2012
Dari tabel di atas, langkah selanjutnya adalah mencari validitas angket nomor item 1 tersebut dan hasilnya adalah sebagai berikut:
 diketahui: ∑X=24, ∑Y=422, ∑X²=60, ∑Y²=18530, ∑XY=1046
= 0,77
Melalui perhitungan di atas diketahui nilai  sebesar 0,773 untuk mengetahui validitasnya dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien "r" product moment, dengan N sebesar 10 pada taraf signifikasi 5% adalah 0,773 artinya hasil  (0,773) lebih besar dari  (0,632) maka item angka No. 1 dinyatakan valid.
Untuk pengujian validitas item angka No. 2 dan selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama dengan item No. 1. Adapun hasil uji validitas angket secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Hasil hitungan angket No 1 sampai 20
No
keterangan
1
0,773
0,632
Valid
2
0,782
0,632
Valid
3
0,818
0,632
Valid
4
0,692
0,632
Valid
5
0,826
0,632
Valid
6
0,913
0,632
Valid
7
0,657
0,632
Valid
8
0,753
0,632
Valid
9
0,982
0,632
Valid
10
0,737
0,632
Valid
11
0,893
0,632
Valid
12
0,753
0,632
Valid
13
0,938
0,632
Valid
14
0,782
0,632
Valid
15
0,789
0,632
Valid
16
0,826
0,632
Valid
17
0,973
0,632
Valid
18
0,826
0,632
Valid
Sumber: pengolahan data tahun 2012
Berdasarkan data dan analisa hasil try out tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa angket dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian, dikarenakan( r) hitung yang dapat lebih besar dari (r )tabel product moment.
2.      Uji reliabilitas
Penguji reliabilitas angket dilakukan setelah diketahui validitas masing-masing item, dan hasil penyebaran angket di kelompokkan berdasarkan system belah dua yaitu nomor item (x) dan nomor item (y). Adapun rumus yang di gunakan untuk menghitung tingkat reabilitas pada penelitian ini adalah:
rii = reabilitas instrument
r½½ =rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument(Sugiono, 2008).
Sedangkan hasil perhitungan tingkat reabilitas angket dalam penelitian dapat dilihat sebagai berikut dibawah ini:
Tabel 4
Uji reliabilitas
XY
Y
X
440
400
484
20
22
380
400
361
20
19
380
400
361
20
19
729
729
729
27
27
625
625
625
25
25
783
841
729
29
27
168
144
196
12
14
400
400
400
20
20
400
400
400
20
20
324
324
324
18
18
4629
4663
4609
211
211
Sumber: pengolahan data tahun 2012
=  0,972

Kemudian dimasukkan rumus reliabilitas angket sebagai berikut:



Dimana N=10 pada taraf signifikan 5%  adalah sebesar 0,972 sedangkan hasil yang diperoleh sebesar 0,985, hasil analisis tingkat reabilits menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel product moment. Dengan demikian angket dalam pendidikan  ini memiliki tingkat keandalan yang menyakinkan untuk digunakan dalam penelitian.

E.     Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data diperlukan dalam penelitian ini di gunakan beberapa teknik yaitu :
1.      Dokumentasi
Menurut (Sugiono, 2008:329) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bias berbentuk tulisan, gambar monumental dari sesorang.
2.    Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik angket digunakan oleh peneliti untuk mengungkapkan dan mendapatkan data tentang dampak ekonomi orang tua itu sendiri, (Sugiyono, 2008:142)

Tabel 5
Pemetaan tabel ekonomi orang tua dan prestasi belajar
NO
Variabel
Sub variabel
Indikator
1.
Ekonomi orang tua
Upper class
1.      Tingkat pendapatannya tinggi (> Rp 2.000.000).
2.      Memiliki benda-benda berharga seperti tana, uang, mobil
3.      Pekerjaannya seperti: wiraswata. Banker, manager dll
4.      Sebagian penghasilan ditabung
5.      Makan dua kali sehari atau lebih.
6.      Menu makanan memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna
7.      Memberikan materil secarah teratur untuk kegiatan social


Middle class
1.      Pendapatan cukup memenuhi kebutuhan hidup (Rp 1.000.000 -2.000.000)
2.      Memiliki barang berharga terbatas
3.      Pekerjaannya berupa pedagang, pegawai negeri dll


Lower class
1.      Pendapatan renda dantidak tetap (< 1.000.000)
2.      Tidak memiliki benda-benda berharga
3.      Pekerjaannya seperti: buruh, pedagang kecil dll
2.
Prestasi belajar siswa
Sangat baik
1.      Nilai akhir 80-100
2.      Dapat menguasai pelajaran dengan baik
3.      Bisa menjawab soal evaluasi


Baik
1.      Nilai akhir 70-79
2.      Memiliki motivasi belajar


Cukup
1.      Nilai akhir 60-69
2.      Kurang memiliki motivasi belajar


Kurang
1.      Nilai akhir 50-59
2.      Tidak memiliki motivasi belajar




F.     Teknik Analisa Data
Prosedur penganalisaan data dalam penelitian ini melalui langka-langka yang harus di tempuh sebagai berikut:
1. Memeriksa jawaban-jawaban yang diberikan responden yang berupa angket apakah pengisiannya lengkap atau tidak.
2. Mentabulasi jawaban-jawaban kedalam beberapa daftar tabel yang sudah disiapkan.
3. Setelah di ketahui data yang cukup komplit dan ditabulasika akan dianalisis secara statistik. Untuk menjawab pertanyaan variabel (X) Dan variabel (Y) menggunakan rumus product moment.
4. Untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan korelasi variabel X (Hubungan Ekonomi Orang Tua) dan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) menggunakan rumus product moment.


DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.  Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Martin, Andre. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Milineum, Surabaya: Karina.
Purwanto,  Ngalim. 2007 . Psikologi Pendidikan. Bandung: Tarsito.
Purwanto, Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadirman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.
Sugiyono. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.
Susetyo. 2010. Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Tindakan Kelas. Bengkulu: FKIP UNIB.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT.  Raja Grafindo Persada.





















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar