BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tugas guru adalah menyangkut segala
sesuatu yang berhubungan dengan sarana pengajaran yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Semua tugas guru itu akan optimal jika ia mampu mengatur
siswa dan mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan sehingga tercapailah
tujuan pembelajaran. Hal ini disebabkan banyak pendapat siswa yang mengatakan
bahwa pelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi menyenangkan, terlalu membosankan,
tidak menantang, atau bahkan dianggap tidak begitu penting untuk dipelajari. Untuk
menanggapi hal itu maka guru Bahasa Indonesia yang baik harus berusaha sekuat
tenaga agar pembelajaran Bahasa Indonesia kembali diminati oleh siswa.
Guru Bahasa Indonesia yang baik akan
berusaha menguasai kelas dalam pembelajaran dengan keterampilan mengelola kelas
yang optimal. Pengelolaan kelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi
empat keterampilan yaitu membaca, mendengarkan, menulis dan berbicara, semua
keterampilan itu harus diolah sedemikian rupa sesuai dengan ciri khasnya
masing-masing. Sehingga pengelolaan kelas yang baik akan membawa guru dan siswa
pada keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Suasana kelas terasa
nyaman, siswa belajar penuh semangat, diliputi perasaan menyenangkan, guru yang
mengajar akan merasa puas karena tujuan belajar dapat dicapai oleh siswa.
Namun demikian, jika guru tidak
mampu mengelola kelas dengan baik maka akan timbul permasalahan-permasalahan
baik itu permasalahan yang sifatnya sementara dan tidak mengganggu, hingga ke
permasalahan yang serius dan terus-menerus. Hal ini akan menyebabkan
dampak-dampak buruk bagi siswa dan guru tentunya. Dampak terburuk dari gagalnya
pengelolaan kelas seorang guru adalah tidak tercapainya tujuan pembelajaran
yang diajarkan saat itu.
Oleh sebab itu, guru yang baik akan
sangat memperhatikan pentingnya mengelola kelas, berusaha untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal, serta selalu berusaha mengembalikan
perilaku-perilaku yang mulai menyimpang kepada keadaan belajar yang optimal.
SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
sekolah menengah atas yang memiliki siswa-siswa dengan karakter yang
berbeda-beda, karakter ini lebih cenderung mengarah kepada sikap dan tingkah
laku yang belum terkontrol. Oleh karena itu diperlukan seorang guru yang mampu
mengoptimalkan kondisi belajar yang maksimal dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Teknik mengelola kelas
yang seperti apa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, bagaimanakah
pengaruhnya kepada siswa, serta mampukah teknik yang digunakan itu
mengoptimalkan kondisi belajar?
Pada akhirnya peneliti memilih SMA
Negeri 4 Bengkulu Selatan sebagai tempat yang tepat untuk menganalisis keadaan
tersebut. SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan
peneliti anggap tepat untuk tempat penelitian disebabkan karena sekolah ini
merupakan sekolah yang memiliki bermacam-macam karakter siswa, sikap dan
tingkah laku mereka perlu dikontrol melalui teknik mengelola kelas yang tepat
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Oleh
karena itu diperlukan suatu penelitian yang lebih lanjut mengenai permasalahan
pengelolaan kelas ini di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan. Akhirnya, proposal ini
dibuat untuk dapat meneliti Teknik Mengelola Kelas Bahasa Indonesia di SMA
Negeri 4 Bengkulu Selatan, hingga untuk
dapat membahas permasalahan tersebut secara lebih dalam dan terperinci.
Sehingga skripsi ini penulis beri judul Teknik
Mengelola Kelas Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
-
Bagaimana teknik mengelola kelas dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 kota Bengkulu Selatan?
C. Ruang Lingkup
Pembelajaran
Bahasa Indonesia meliputi empat keterampilan, yaitu keterampilan membaca,
mendengarkan, menulis dan berbicara. Penelitian diberi ruang lingkup karena
keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman peneliti. Oleh karena itu ruang
lingkup penelitian ini adalah pada teknik mengelola kelas XA SMA Negeri 4 Bengkulu
Selatan, secara lebih jelas bagiannya adalah sebagai berikut:
-
Bagaimana teknik mengelola kelas dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan?
D. Tujuan
Tujuan
penelitian ini adalah untuk:
-
Mengetahui teknik mengelola kelas dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan.
D. Manfaat
1. Manfaat praktis yaitu bagi guru dan
sekolah. Bagi guru Bahasa Indonesia bermanfaat sebagai intropeksi teknik
mengelola kelas yang diterapkannya apakah sudah mampu membangkitkan keaktifan
belajar siswa atau belum, serta sebagai tambahan pengetahuan baginya untuk
menerapkan teknik mengelola kelas yang mengaktifkan siswa. Selanjutnya bagi
sekolah, sebagai tolok ukur yang tepat untuk mengaktifkan siswa dalam belajar
dengan pola pengelolaan kelas yang tepat.
2. Manfaat teoritis yaitu bagi
penelitian selanjutnya yang membahas mengenai teknik mengelola kelas Bahasa
Indonesia, akan memberi sumbangan yang bermanfaat nantinya dalam mengelola
kelas di dalam mengajarkan materi Bahasa Indonesia.
E.
Definisi Istilah
-
Teknik
mengelola kelas berarti keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi
belajar yang optimal apabila terdapat gangguan yang terdapat dalam proses
belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun yang bersifat
gangguan yang berkelanjutan (Joni, 1985: 3).
-
Mengelola
kelas Bahasa Indonesia bertujuan agar anak didik mampu dan mahir berbahasa
Indonesia, kemampuan dan kemampuan dan kemahiran Bahasa Indonesia ini meliputi
kemampuan dan kemahiran menyimak, berbicara, membaca dan menulis (Dawud,
2008:17).
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pengertian Teknik Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan (Djamarah, 2002: 198).
Pendapat tersebut sejalan dengan
pendapat Joni (1985: 3) berikut yang menyatakan bahwa keterampilan mengelola
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal, dan keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat
gangguan kecil dan sementara maupun yang bersifat gangguan yang berkelanjutan.
B.
Tujuan Mengelola Kelas Bahasa Indonesia
Teknik mengelola kelas yang tepat
dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Di dalam kelas Bahasa Indonesia, guru dapat mengkreatifkan cara mengelola kelas
hingga dapat memacu siswa terlibat aktif dalam belajar. Hingga tujuan belajar
dapat tercapai.
Tujuan dalam mengelola kelas
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa terampil dalam menguasai empat
keterampilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu terampil membaca baik
teks sastra maupun teks kebahasaan, terampil mendengarkan atau menyimak berita,
terampil menulis baik sastra maupun kebahasaan, serta terampil berbicara. Jika
keempat keterampilan tersebut sudah dikuasai oles siswa maka tujuan
pembelajaran Bahasa Indonesia sudah tercapai melalui pengelolaan kelas yang
digunakan oleh guru (Joni, 1985 : 4).
C.
Prinsip Penggunaan
Dalam melaksanakan komponen
keterampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan enam prinsip dasar berikut
ini:
1. Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan guru
dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan, yang merupakan
salah satu syarat kegiatan belajar yang optimal. Guru yang bersikap hangat dan
akrab serta secara ajek menunjukkan antusiasmenya terhadap tugas-tugas. (Joni,
1985: 5).
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau
bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
Perhatian dan minat siswa akan terpelihara dengan kegiatan guru tersebut (Joni,
1985: 5).
3. Bervariasi
Penggunaan variasi dalam media, gaya
dan interaksi mengajar-belajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk
menghindari kejenuhan serta penggunaan-penggunaan aktivitas yang menyebabkan
menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. (Joni, 1985: 5).
4. Keluwesan
Dalam melaksanakan proses
mengajar-belajar, guru harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan
tersebut, termasuk kemungkinan munculnya gangguan siswa. Untuk mencegah
gangguan-gangguan yang mungkin timbul, diperlukan keluwesan tingkah laku guru
untuk dapat merubah strategi mengajarnya dengan memanipulasi berbagai
keterampilan mengajar yang lain (Joni, 1985: 5).
5. Penekanan kepada hal-hal yang
positif
Pada dasarnya didalam mengajar dan
mendidik, guru harus menekankan hal-hal yang ppositif dan sebaliknya menghindari pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang
negatif. Cara guru memelihara suasana yang positif ialah dengan:
a. Memberi aksentuasi terhadap tingkah
laku siswa yang positif dan menghindari ocehan atau celaan terhadap tingkah
laku yang kurang wajar.
b. Memberikan penguatan terhadap
tingkah laku siswa yang positif.
Menyadari akan kemungkinan kesalahan-kesalahan yang dapat
dibuatnya sehingga akan mengganggu kelancaran dan kecepatan belajar siswa
(Joni, 1985: 6).
6. Penanaman disiplin diri
Mengembangkan disiplin diri sendiri
oleh siswa merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapai tujuan ini,
guru harus selalu berusaha mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri
sendiri. Hal ini akan lebih berhasil apabila guru sendiri menjadi contoh atau teladan
tentang pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Dengan demikian guru
menjadi contoh serta memberi contoh kepada siswa (Joni, 1985: 6).
D. Komponen Keterampilan
Teknik Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas
terbagi dalam dua jenis keterampilan utama yaitu: keterampilan yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan yang berhubungan dengan
pengembalian kondisi belajar yang optimal. (Joni, 1985: 7).
1.
Keterampilan
yang Berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang
Optimal
Teknik mengelola kelas Bahasa
Indonesia yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal terdiri atas 6 keterampilan, yaitu sebagai berikut:
a.
Menunjukkan Sikap Tanggap
b.
Membagi Perhatian
c.
Memusatkan Perhatian Kelompok
d.
Memberikan Petunjuk-Petunjuk yang Jelas
e.
Menegur
f.
Memberi Penguatan
2.
Keterampilan
yang Berhubungan dengan Pengembalian Kondisi Belajar yang Optimal
Guru dapat menggunakan seperangkat
strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang selalu
mengganggu kawannya dan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Modifikasi Tingkah Laku
b.
Pengelolaan Kelompok
c.
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah,
E. Problematika teknik mengelola kelas Bahasa Indonesia
Gagalnya seorang guru mencapai
tujuan pengajaran sejalan dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator
dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan
standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas
merupakan kompetensi guru yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka
keberhasilan proses belajar mengajar. Namun demikian, Pengelolaan kelas
bukanlah hal yang mudah dan ringan. Oleh sebab itu, guru-guru merasa bahwa
mengelola kelas adalah suatu pekerjaan yang sulit ( Djamarah, 2002: 217).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian
ini mengkaji mengenai Teknik Mengelola kelas Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Bengkulu
Selatan. Melalui penelitian ini akan dapat diketahui mengenai penerapan
keterampilan atau pola pengelolaan kelas Bahasa Indonesia oleh guru di kelas,
baik penerapan prinsip-prinsip, penerapan keterampilan yang tepat dalam
mengelola kelas, hal-hal apa saja yang dilakukan guru dalam meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, Untuk mencapai tujuan tersebut,
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian bersifat
deskriptif, yakni penelitian yang memusatkan perhatian kepada masalah-masalah
actual, sebagaimana adanya pada masa sekarang, pada saat penelitian dilakukan
(Susetyo, 2010: 11).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMA
Negeri 4 Bengkulu Selatan, terletak di Kedurang, Bengkulu Selatan. Dipilihnya
SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan karena pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA ini
memiliki kondisi siswa yang kurang optimal dalam kegiatan pembelajaran, mudah
terpengaruh pada hal-hal yang tidak mendukung pembelajaran, waktu pembelajaran yang
merupakan pembelajaran terakhir membuat siswa tidak fokus lagi, serta kondisi
fisik yang sudah terkuras tenaga dan energi untuk belajar. Sarana dan prasarana
yang tidak memadai dalam menunjang pembelajaran, serta latar belakang ekonomi yang
merupakan golongan ekonomi rendah juga sangat mempengaruhi kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan.
C. Data dan Sumber Data
Data
dalam penelitian ini yaitu informasi tentang Teknik Mengelola Kelas pada saat
proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di kelas X SMA Negeri 4 Bengkulu
Selatan.
Sumber data dalam penelitian ini
adalah proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMA
Negeri 4 Bengkulu Selatan. Dipilihnya siswa kelas X Dengan alasan bahwa siswa kelas X membutuhkan
teknik pengelolaan kelas yang tepat untuk mengaktifkan belajar dalam masa
peralihan dari SMP ke SMA.
Subjek penelitian yang dipilih dalam
penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa kelas XA
serta interaksi yang terjadi pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA Negeri 4 Bengkulu Selatan, secara terperinci adalah sebagai
berikut:
1. Guru
Bahasa indonesia yang mengajar di kelas XA, XB, XC, di SMA Negeri 4 Bengkulu
Selatan, Rupinsi, S. Pd.
2. Siswa
kelas XA berjumlah 30 orang, terdiri atas 18 orang siswa perempuan dan 12 orang
siswa laki-laki.
D. Instrumen Penelitian
Dalam
penelitian kualitatif, para ahli mengemukakan pendapatnya bahwa yang menjadi
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, atau dengan bantuan orang
lain yang merupakan alat pengumpul data utama (Sugiono, 2005). Hal ini
dikarenakan peneliti dalam penelitian kualitatif dipandang sebagai pencari tahu
alami dalam pengumpulan data..
Selain
peneliti sebagai instrumen utama, penelitian ini menggunakan instrumen Bantu,
yaitu kamera untuk merekam guru yang sedang mengajar dan catatan lapangan.
Kamera digunakan untuk merekam segala hal yang berhubungan dengan teknik
pengelolaan kelas. Sedangkan, catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala
macam informasi yang bersangkutan dengan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan
penelitian. Sesuai dengan tujuan dan
rumusan masalah maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
(1) Observasi, pendapat ahli menyatakan bahwa observasi
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data, yaitu fakta melalui dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi
(Nasution, 1988: 56).
(2)
Perekaman, untuk memperoleh data yang berhubungan dengan narasi teknik
mengelola kelas Bahasa Indonesia, melalui perekaman ini akan dapat diketahui
hal-hal yang berhubungan dengan teknik mengelola kelas oleh guru Bahasa
Indonesia di kelas XA.
(3)
Wawancara dengan guru dan siswa yang diteliti, untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan pendapat dari sumber data. Hal ini sesuai dengan
pendapat ahli yang menyatakan bahwa
dengan melakukan wawancara kita dapat memasuiki dunia pikiran dan perasaan
responden (Nasution, 1988: 69).
(4)
Catatan pengamatan deskriptif dan reflektif. Catatan pengamatan deskriptif berisi
tentang teknik mengelola kelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan
catatan pengamatan reflektif berisi tentang tanggapan dari peneliti.
F.
Keabsahan Data
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian dengan
triangulasi yaitu dengan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Untuk menguji kebenaran data maka data
yang sudah diperoleh senantiasa dicek kebenaran datanya dengan mencari informasi
lagi dari hasil wawancara dengan guru, catatan deskriptif dan catatan reflektif
peneliti teknik mengelola kelas guru Bahasa Indonesia.
G.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif . analisis data secara kualitatif berarti suatu proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari sehingga mampu untuk
dipahami.
Analisis
data dalam penelitian kualitatif sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nasution dalam buku yang dikarang oleh Sugiyono, menyatakan “Analisis telah
mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian
selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”.
(Nasution dalam Sugiyono, 1988: 89 – 90). Berdasarkan pendapat tersebut maka
penelitian ini dianalisis sebelum peneliti terjun ke lapangan, selanjutnya saat
di lapangan, hingga juga pada saat selesai di lapangan.
Adapun
secara lebih rinci analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Reduksi
data
Data
yang diperoleh dalam lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau
laporan yang terperinci. Selanjutnya direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, diberi susunan yang lebih
sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan.(Nasution, 1988:129). Berdasarkan
pendapat tersebut maka data yang berupa data mentah berupa teknik mengelola
kelas Bahasa bahasa indonesia di kelas XA, XB, XC, maka data tersebut perlu
dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada hal-hal penting, selanjutnya
diberi susunan yang terperinci atau sistematis.
b. Display
data
Untuk
menganalisis data selanjutnya yang sudah menumpuk dalam jumlah yang banyak maka
diperlukan pentabelan agar peneliti mudah membaca data, baik data observasi
berupa catatan-catatan penerapan keterampilan mengelola kelas oleh guru, maupun
respon siswa terhadap teknik mengelola kelas dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.
c. Kesimpulan
dan verifikasi
Verifikasi
berarti memeriksa kebenaran laporan, dengan melalui rekaman yang dapat didengar
atau dilihat mengenai teknik mengelola kelas bahasa indonesia, serta dengan
wawancara yang sudah diperoleh. Kemudian menyimpulkan semua data yang
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Dawud.
2008. Perspektif Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Malang: IKIP Malang.
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Joni, T. Raka. 1985. Ketersmpilan Mengelola Kelas Panduan
Pengajaran Mikro no 7. Jakarta.
Nasution. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Susetyo. 2010. Peneliotian Kuantitatif dan Penelitian
Tindakan Kelas. Bengkulu: FKIP UNIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar