LAUT SEBAGAI FAKTOR
INTEGRASI NASIONAL
DISUSUN OLEH
FEBI JUNAIDI (A1A010076)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Laut Sebagai Faktor
Integrasi Nasional” ini.
Penulis
menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang
selalu memberikan dorongan dan sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap
penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bengkulu, Juni
2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI........................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Integrasi nasional................................................................................ 3
B. Permasalahan integrasi nasional................................................................... 3
C. Upaya pendekatan agar terwujudnya
integrasi nasional........................ 4
D. Peranan laut dalam mewujudkan
integrasi nasional ............................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dua
pertiga wilayahnya merupakan wilayah perairan. Di samping itu, Indonesia
mempunyai pulau sebanyak 17.480 pulau. Indonesia juga merupakan Negara
kepulauan dengan beragam suku, bahasa, dan budaya. Secara fisik antara satu
budaya dan budaya lain dipisahkan oleh laut, namun pada hakikatnya pemisahan
itu hanyalah sebuah jarak, sebab seluruh perairan laut yang ada di nusantara
adalah sebagai pemersatu yang mengintegrasikan pulau-pulau yang terpisah itu
(Dewan Kelautan Indonesia, 2009: 4).
Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang
dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnis,
sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa terutama karena
pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama. Akan tetapi,
realitas itu boleh jadi hal tersebut
dapat menyebabkan disintegrasi bangsa. Keadaan yang demikan juga dapat
menyebabkan perpecabelahan. Dengan adanya perbedaan-perbedaan demikian, bukan tidak
mungkin akan terjadi suatu perbedaan persepsi, pemikiran rasis, dan pola pikir
untuk menjadi lebih baik dari daerah yang lain sehingga munculnya suatu
persaingan antar wilayah. Numun, masyarakat Indonesia
tentunya terdiri atas banyak pulau yang terpisah antara yang satu dengan yang
lainnya. Mereka haruslah menyadari bahwa di mana pun mereka bertempat tinggal
tentunya tetap bergantung dengan laut, sebab relasi antara kehidupan manusia
dengan laut itu sangatlah erat.
Sebagai warga Negara Indonesia,
haruslah kita memiliki rasa Integrasi nasional. Yaitu suatu sikap kepedulian
terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap
bangsa, negara, agama serta Keluarga. Kita harus
merubah pola pikir kita bahwa laut merupakan pemisah antarkepulauan. Sebab, di
sisi lain laut juga merupakan suatu faktor penyebab integrasi nasional. Maka dari
itu, penulis berusaha membuat makalah yang berjudul “Laut Sebagai Faktor
Integrasi Nasional”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dikemukakan sebagai berikut:
a. Apakah
hakikat integrasi nasional?
b. Apakah
permasalahan dalam integrasi nasional?
c. Bagaimanakah
upaya pendekatan agar terwujudnya integrasi nasional?
d. Bagaimanakah
peranan laut dalam mewujudkan integrasi nasional?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di
atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk
mengetahui hakikat integrasi nasional.
b. Untuk
mengetahui permasalahan integrasi nasional.
c. Untuk
mengetahui upaya pendekatan agar terwujudnya integrasi nasional.
d. Untuk
mengetahui peranan laut dalam mewujudkan integrasi nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Integrasi nasional
Istilah
integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah
integrasi mempunyai arti penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh/bulat.
Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,
meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan
nasional (KBBI). Hal-hal yang
menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan,
agama, budaya, wilayah/daerah dan sebainya. Sehubungan
dengan penjelasan kedua istilah di atas maka integritas nasional identik dengan
integritas bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau
pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus
dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Komunikasi dan interaksi suku-suku
bangsa yang mendiami bumi nusantara ini pada tahun 1928 telah menhasilkan
aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air.
Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia
melalui proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Kenyataan sejarah
menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa
Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat
persatuan atau integrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk melestarikan
keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan semangat untuk
hidup dan meraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga bangsa
Indonesia (Sumarsono, dkk. 2008: 127).
B. Permasalahan integrasi nasional
Permasalahan utama yang dihadapi dalam integrasi nasional ini
adalah adanya cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara
untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain masalah integrasi nasional ini pada
prinsipnya bersumber pada perbedaan ideologi. Secara umum ideologi diartikan sebagai suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam yang dipunyai dan dipegang oleh
sesuatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan duniawi. Realitas dalam masyarakat yang bernegara akan dijumpai
tersegregasinya masyarakat ke dalam sub-sub kelompok atau golongan yang tidak selamanya mempunyai latar belakang
sosial budaya yang sama, atau malah kadang-kadang bercorak kontras antara satu
dengan yang lain (Widjaja, 1985: 84).
Permasalahan kedua yaitu
permasalahan yang ditimbulkan oleh kondisi masyarakat majemuk, yang terdiri
dari berbagai kelompok etnis baik di antara penduduk pribumi maupun keturunan
asing. Hal ini yang menyebabkan bahwa masalah integrasi berbagai kelompok etnis
merupakan masalah pokok bagi integrasi nasional Indonesia. Selain masalah etnis
pribumi Indonesia, juga mengahadapi masalah integrasi warga Negara keturunan
asing karena secara genitas mereka masih memiliki hubungan dengan Negara
asalnya. Maka mereka berusaha mengembangkan kebudayaan Negara asalnya di
Indonesia. Ini merupakan masalah baru bagi Negara Indonesia.
Permasalahan ketiga adalah masalah
teritorial daerah yang seringkali berjarak cukup jauh. Lebih-lebih Indonesia
yang berbentuk Negara kepulauan dan merupakan arus lalu lintas dua benua dan
dua samudera.
Masalah keempat yaitu ditinjau dari
pertumbuhan partai politik. Permasalahan politik di Indonesia berpengaruh pula
terhadap pencapaian integrasi nasional. Charles Lewis Tylor dan Michael C.
mencatat beberapa indikator pertentangan politik di Indonesia, yaitu terjadinya
demonstrasi, kerusuhan, dan serangan
bersenjata (Ahmadi, 2009: 294).
C. Upaya pendekatan agar terwujudnya
integrasi nasional:
Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan
untuk memperkecil dan kalau mungkin menghilangkan kesenjangan-kesenjangan yang
ada di Indonesia antara lain:
a. Untuk
mempertebal keyakinan seluruh warga Negara yang terdiri dari berbagai golongan
itu terhadap ideologi nasional, maka pemerintah berusaha untuk mewujudkan
idealisme atau cita-cita nasional yang diamanatkan oleh seluruh bangsa kepada
ideologi melalui pembangunan di berbagai sektor, dengan titik tekan pada
pemerluas pembangunan dan hasil pembangunan. Termasuk pembangunan politik dan
kebudayaan.
b. Berusaha
membuka berbagai isolasi di berbagai kelompok etnis dan antar daerah dengan
pembangunan sarana komunikasi , informasi, dan transfortasi.
c. Menggali
kebudayaan daerah untuk dijadikan kebudayaan nasional dan membina penggunaan
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
d. Membentuk
jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik pribumi maupun keturunan
asing. Untuk langkah ini dapat dicontohkan dengan transmigrasi, pertukaran
karyawan, dan sebagainya.
e. Melalui
jalur-jalur formal seperti pendidikan perundang-undangan yang berlaku bagi
seluruh warga Negara dan pendekatan formal lainnya yang cukup berpengaruh
terhadap usaha-usaha lain yaitu memperkuat kedudukan ideology nasional (Ahmadi,
2009: 296).
D. Peranan laut dalam mewujudkan integrasi
nasional
1. Laut sebagai wilayah kedaulatan bangsa
Salah satu persyaratan mutlak yang
harus dimiliki oleh sebuah Negara adalah wilayah kedaulatan, Di samping rakyat
dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah Negara kepulauan Indonesia
telah di letakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1967. Deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi Bangsa Indonesia karena telah
melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut
nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa
Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Laut sebagai sumberdaya
dan ekosistem
Laut merupakan fenomena alam yang
tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri dari komponen-komponen
sumberdaya hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang
tinggi. Indonesia sebagai Negara yang mengelola laut dan perairan laut
nusantara yang menghubungkan antar laut secara global, perlu secara serius
bukan hanya memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di wilayah laut
Indonesia, namun juga mempunyai kepentingan untuk memantau kualitas ekonomi
laut secara global. Walaupun masih dikelola secara sektoral, laut telah
dimanfaatkan untuk perikanan, rekreasi, dan sebagainya.
3. Laut sebagai media kontak sosial dan budaya
Seiring
dengan pemanfaatan laut sebagai media transportasi, terbukalah hubungan antar
masyarakat baik melalui perdagangan maupun kegiatan lainnya. Hubungan antar
masyarakat ini secara langsung dan tidak langsung telah membuka adanya
pertukaran budaya (http://green.kompasiana.com/iklim/2012/07/17/lautku-lautmu-laut-kita-472029.html//
diakses pada 15 Juni 2013).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Integrasi nasional adalah suatu
konsep dalam ikatan dengan wawasan
kebangsaan dalam Negara Kesatuan Indonesia yang berkandaskan pada aliran
pemikiran atau paham integralistik yang berhubungan dengan paham idealism untuk
mengenal dan memahami sesuatu yang harus dicari kaitannya.
Permasalahan
dalam integrasi nasional adalah perbedaan ideologi, kondisi masyarakat majemuk,
territorial daerah, dan pertumbuhan partai politik. Sedangkan Upaya pendekatan
dalam integrasi nasional adalah pemerintah berusaha untuk mewujudkan idealise
atau cita-cita nasional yang diamanatkan, membuka berbagai isolasi di berbagai
kelompok etnis dan antar daerah, menggali kebudayaan daerah untuk dijadikan
kebudayaan nasional, membina penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis baik
pribumi, melalui jalur-jalur formal,
dan Kerjasama antarwilayah
Peranan
laut dalam mewujudkan integrasi nasional adalah laut sebagai wilayah kedaulatan
bangsa, sumberdaya dan ekosistem, dan kontak sosial dan budaya.
B. Saran
1. Diharapkan bagi masyarakat
khususnya mahasiswa dapat memahami Integrasi Nasional.
2. Perlu diadakannya pembahasan
yang lebih lanjut agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan komprehensif
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym. 2009. Bahan
Sosialisasi Nilai-Nilai Kelautan Indonesia. Jakarta: Dewan Kelautan
Indonesia.
Sumarsono, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraaan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Supartoyo, Yesi Hendriani. 2012. Lautku, Lautmu, Laut Kita. http://green.kompasiana.com/iklim/2012/07/17/lautku-lautmu-laut-kita- 472029.html/ diakses pada 15 Juni 2013.
Widjaja, A.W. 1985. Masyarakat
dan Pemasyarakatan Ideologi Pancasila. Bandung: C.V Armico.
BIODATA
Nama :
Febi Junaidi
Alamat : Gang tiga, Unib Belakang, Bengkulu
No. Hp : 085664808029
Email : febijunaidi@ymail.com
Asal Universitas : Universitas Bengkulu (Unib)
Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Cita-cita : Dosen