Deviasi Seksual Generasi Muda
by: Febi Junaidi
Generasi muda merupakan salah satu faktor penentu kemajuan
suatu negara, sebab pada semua zaman dan
tempat tertentu generasi muda memegang peranan yang sangat signifikan. Tak
heran apabila kemudian generasi muda menjadi pilar dari kokoh tidaknya sebuah negara.
Pendidikan merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh generasi muda
sebagai bekal potensi untuk memajukan suatu negara. Oleh karena itu, harus
disadari bahwa pada konteks tertentu generasi muda tidak dapat dibiarkan
berjalan sendiri, namun membutuhkan stimulasi agar arah geraknya dapat berjalan
dengan baik. Sebab, harus diakui bahwa di satu sisi generasi muda memiliki
semangat yang menggelora untuk melakukan berbagai aktivitas positif untuk kemajuan bangsa, namun di sisi lain
terdapat berbagai godaan yang dapat mengendorkan dan membelokkan tujuan yang
telah dirumuskan ke arah yang tidak baik. Dan pada kelanjutannya akan mempengaruhi
arah gerak bangsa itu sendiri. Selain itu, Tidak dapat dipungkiri di samping
aspek education , aspek moralitas
merupakan suatu elemen penting yang harus diinternalisasikan dalam diri penerus
bangsa ini.
Dapat kita lihat, dari segi kuantitas sudah begitu banyak orang-orang
yang berpendidikan di negeri ini. Akan tetapi, tidak sedikit diantara mereka
yang buruk moralnya. Dan apakah bangsa ini akan menjadi lebih baik dengan
kondisi seperti ini? Tentunya tidak. Education
dan moral merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus diinternalisasikan dalam
diri penerus bangsa ini. Keduanya memiliki korelasi yang erat sehingga dapat
saling melengkapi. Apabila kita hanya memiliki salah satu dari kedua aspek
tersebut maka bangsa ini tidak akan mencapai puncak kesuksesan. Berpendidikan
tanpa moral itu percuma begitu juga sebaliknya. Dalam
realitanya, sebenarnya telah terjadi dekadensi moral pada generasi muda saat
ini. Seperti kita lihat, kondisi moral generasi penerus bangsa ini sangat
memprihatinkan.
Berbagai
tindakan tak bermoral seolah-olah merupakan suatu kebutuhan primer mereka.
Salah satu contoh tindakan tersebut
adalah penyimpangan seksual. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penyimpangan-penyimpangan
seksual ini telah mewabah di negeri ini. Perbuatan-perbuatan keji tersebuat dilakukan
di berbagai tempat yang memang telah
menjadi suatu konvensi. Mereka membentuk area khusus sebagai tempat pelepasan
nafsu syetan. Apakah faktor penyebab perbuatan mereka? Tentunya sangatlah
variatif. Ada yang disebabkan karena pengaruh kemajuan teknologi, ekonomi, frustasi
dan sebagian ada juga yang telah menjadikan hal tersebut sebagai suatu
kebiasaan.
Teknologi
merupakan suatu sarana untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu. Akan
tetapi, sepertinya teknologi telah memberikan dampak buruk pada watak generasi muda. Contohnya saja pada penggunaan teknologi
internet. Saat ini, internet dijadikan generasi muda sebagai media untuk
melihat situs-situs pornografi, facebook,
dan sebagainya, bukan untuk melihat sesuatu yang bermanfaat. Media internet
seolah-olah memberikan kelancaran bagi mereka untuk mendekati kemaksiatan.
Dengan adanya media ini maka mereka akan lebih leluasa untuk berkomunikasi
dengan individu lainnya sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatur kegiatan
kemaksiatan tersebut. Siapa yang harus di salahkan? Ya, diri kita sendiri yang
salah. Tentunya kita tidak bisa membatasi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, namun kita sendiri yang harus membentengi diri kita agar senantiasa
berada di jalan yang lurus. Selain itu, tidak sedikit pula para generasi muda yang
terperangkap dalam kemaksiatan ini sebagai akibat dari kurangnya ekonomi
keluarga, sehingga mereka menjadikan seks sebagai suatu bentuk mata pencaharian
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dan
sebagaian lagi dari mereka terjerumus dalam jurang kemaksiatan karena frustasi
yang disebabkan oleh suatu kekecewaan. Selain itu, bisa jadi mereka menjadikan
kemaksiatan sebagai suatu kebiasaan, sehingga mereka melakukan hal tersebut
secara rutinitas. Anehnya, seks bebas ini banyak juga dilakukan oleh kaum
intelektual. Tidak sedikit juga generasi muda yang menyandang predikat sebagai
mahasiswa yang terjerumus dalam lubang kemaksiatan ini.
Mereka rela
menjual harga diri mereka demi kepuasan sesaat. Bayangkan!. Apakah kita harus
bertahan dalam kondisi ini?. Sudah waktunya kita bebaskan mereka dari
kemaksiatan ini. Akan tetapi, nampaknya
mereka melakukan perbuatan tersebut tanpa menyadari dosa-dosa yang mereka
lakukan. mereka telah dibutakan oleh nafsu seraka. Parahnya, perbuatan maksiat
tersebut terkadang juga terjadi antar sesama jenis. Ya, kaum homoseksual dan
lesbian juga sudah mendominasi. Bahkan kita semua dapat melihat sendiri bahwa
mereka telah memiliki ciri khas
tersendiri. Hal ini terlihat dari bahasa yang mereka gunakan dan
pembentukan kumunitas tertentu. Mereka harus segera dibebaskan dari perangkap
syetan itu.
Homoseksual atau
lesbian merupakan suatu penyimpangan orientasi seksual. Penyimpangan ini bisa
jadi dialami mereka sejak usia dini, remaja, atau bahkan semenjak dewasa yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Penyimpangan seksual jenis ini merupakan
suatu habitasi yang dapat menular. Seperti kita lihat tidak sedikit orang
berteman dengan seorang waria namun pada akhirnya personality yang bersangkutan pun mengikuti life style waria tersebut, yang pada akhirnya dia pun akan merubah
orientasi seksualnya. Di samping itu, dengan tindakan yang demikian maka
otomatis penderita HIV AIDS pun akan
meningkat. Sungguh menyedihkan. Apakah kita akan membiarkan saudara kita
bertahan dalam perbuatan murka ini? Tentunya tidak. Seorang yang mengalami penyimpangan
seksual sebaiknya merubah gaya hidup mereka mulai dari sekarang. Tidak ada kata
terlambat dalam melakukan kebaikan. Memang, motivasi eksternal sangat mereka
butuhkan. Akan tetapi mereka juga harus memilki motivasi internal yang tinggi
untuk merubah semua itu. Dan tugas kita
adalah membuat mereka sadar akan kesalahan itu. Penyimpangan seksual ini
merupakan salah satu bentuk real dari gangguan psikologi. Semua pasti bisa
diatasi. mereka tidak boleh terlena dengan semua ini. Perbuatan keji itu harus
mereka tinggalkan sehingga mereka dapat kembali ke jalan yang fitrah, dan jika
generasi muda mayoritas telah memiliki konsistensi dan komitmen yang tinggi
untuk kebaikan, tentunya hal itu akan berdampak pada kemajuan bangsa ini.
Semua
ini sebenarnya memerlukan suatu penanganan khusus. Pemerintah harus bertindak
tegas, moral generasi penerus bangsa tidak boleh punah. Semua perlu
direvitalisasi kembali. Memang, hal itu membutuhkan proses, tetapi kita perlu
menyiapkan semua itu dari sekarang. Penyimpangan-penyimpangan seksual di atas
bukanlah suatu penyakit melainkan suatu kebiasaan yang sudah tertanam pada
psikologi mereka. Dan untuk merubah semua itu bukanlah hal yang mudah. Suatu
kebiasaan yang telah kita lakukan akan terasa sulit untuk ditinggalkan. Namun,
semua itu dapat dikalahkan dengan kemauan dan niat yang tulus. Yakinkan diri
anda untuk kembali kejalan yang lurus. Anda pasti mampu. Hal yang terpenting
adalah komitmen dan kesiapan menerima segala konsekuensi yang akan terjadi.
Hidup ibarat suatu tempat persinggahan, terlalu sia-sia jika hari-hari anda
hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Berusahalah untuk senantiasa mendekatkan
diri pada-NYA. Jauhkan diri anda dari hal-hal yang kira-kira akan membangkitkan
gejolak nafsu. Perbanyaklah beribadah kepada-NYA dan bergaulah dengan
lingkungan yang sholeh/sholeha sehingga setiap perbuatan yang anda lakukan
merupakan suatu action yang bermanfaat
bagi diri anda, orang lain, dan tentunya mulia di mata Tuhan.