Kamis, 12 Maret 2015

RPP SMA BERKARAKTER (FAKTA DAN OPINI)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SMA
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XI/II
Alokasi waktu             : 2 X 45 menit
Kemampuan                : Berbahasa

A.    Standar Kompetensi:
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif 
B.     Kompetensi Dasar:
Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif
                                           
C.    Indikator
Kognitif
a.       menemukan 4  kalimat berupa fakta pada tajuk rencana
b.      menemukan 4  kalimat berupa opini pada tajuk rencana
c.       menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa fakta
d.      menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa opini
e.       menjelaskan 2 perbedaan kalimat yang berupa fakta dan kalimat yang berupa opini
Psikomotor                                                                   
a.       Menulis sebuah karangan yang di dalamnya terdapat 5 kalimat yang berupa fakta dan 5 kalimat yang berupa opini

Afektif
a.       Karakter
·         Gemar membaca
·         Bersahabat/komunikatif
·         Teliti
·         Kreatif
·         Rasa ingin tahu

b.          Keterampilan sosial
·             Berperilaku santun (bertanya dan bersikap)
·             Menyumbangkan ide
·             Berinteraksi dengan teman kelompok
·             Membantu teman yang kesulitan
·             Menghargai pendapat teman
         
D.    Tujuan Pembelajaran
Kognitif
a.       Siswa dapat menemukan 4  kalimat yang berupa fakta pada editorial/tajuk rencana melalui kegiatan diskusi kelompok
b.      Siswa dapat menemukan 4  kalimat yang berupa opini pada tajuk rencana melalui kegiatan diskusi kelompok
c.       Siswa dapat menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa fakta melalui kegiatan diskusi kelompok
d.      Siswa dapat menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa opini melalui kegiatan diskusi kelompok
e.       Siswa dapat menjelaskan 2 perbedaan kalimat yang berupa fakta dan kalimat yang berupa opini melalui kegiatan diskusi kelompok
Psikomotor
a.       Siswa dapat menulis sebuah karangan yang di dalamnya terdapat 5 kalimat yang berupa fakta dan 5 kalimat yang berupa opini melalui kegiatan diskusi kelompok
               

Afektif
a.      Karakter
Siswaterlibataktifdalampembelajarandenganmemperlihatkankemajuanberperilaku, seperti gemar membaca,bersahabat/komuniatrif, teliti, kreatif, dan rasa ingin tahu.

b.      Keterampilan sosial
Siswaterlibataktifdalampembelajarandenganmemperlihatkankemajuandalamketerampilanbertanyadenganbahasa yang santun, menyumbang ide,  berinteraksi dengan teman sekelompok, membantuteman yang mengalamikesulitan, dan menghargaipendapatteman.

E.     Materi Pembelajaran
Surat kabar merupakan media yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Di dalam surat kabar terdapat editorial atau tajuk rencana. Editorial atau tajuk rencana adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah yang berisi permasalahan aktual. Tulisan tersebut ditulis berdasarkan sudut pandang redaksi surat kabar  tersebut. Di dalam tajuk rencana terdapat fakta dan opini. Fakta dalam tajuk rencana adalah hal-hal faktual yang diambil dari peristiwa atau gejala tertentu di masyarakat. Fakta merupakan sesuatu yang ada dan benar – benar terjadi dan pernyataan yang tak terbantah lagi kebenarannya dan ada buktinya, misalnya ada benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, jumlah. Adapun suatu opini merupakan argumen atau tanggapan redaksi terhadap peristiwa atau gejala yang dijadikan pokok pembicaraan dalam tajuk rencana. Opini atau pendapat juga merupakan sikap, pandangan atau tanggapan seseorang terhadap suatu fakta dan kebenarannya relatif karena dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Baik berupa pertimbangan – pertimbangan maupun saran – saran. Untuk menemukan fakta dan opini di dalam tajuk rencana tersebut dapat dilakukan dengan cara membaca intensif. Di dalam membaca intensif seorang pembaca harus membaca  secara saksama, teliti, dan memahami sacara  mendalam tentang segala sesuatu yang tertulis pada teks dengan tujuan untuk memahami isi bacaan secara utuh.

.

Agar lebih jelas, bacalah editorial berikut dengan teliti!
Memaksimalkan Standar Keselamatan Penerbangan
Persepsi bahwa tingkat keselamatan penerbangan nasional telah memasuki kategori menakutkan mendapatkan pembenaran. Kali ini, legitimasi itu datang langsung dari pemerintah. Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka. Dari 21 perusahaan yang dinilai, hanya satu yang masuk kategori I atau berkinerja baik. Sisanya hanya masuk kategori II atau sedang, dan bahkan III, alias buruk.  Hasil pemeringkatan itu, ironisnya, tidak mengejutkan. Hal itu tidak mengejutkan karena semua paham bahwa standar keselamatan penerbangan di negeri ini memang rendah. Tidak mengejutkan karena kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa bukan satu-dua kali terjadi. Hal ini sering terjadi.
Sebuah lembaga audit penerbangan internasional sebelumnya telah menetapkan bahwa tidak ada satu pun maskapai penerbangan Indonesia yang masuk kategori I. Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia. Tentu itu menjadi sebuah pukulan telak bagi kredibilitas penerbangan sipil negeri ini.
Adapun yang sangat disesalkan adalah upaya untuk meningkatkan standar keselamatan itu jauh lebih lambat daripada yang diharapkan. Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA.
Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk memulihkan citra buruk yang telanjur telah terbentuk. Pemerintah harus menetapkan kebijakan yang memaksa agar upaya-upaya peningkatan standar keselamatan penerbangan dilakukan secepat-cepatnya dan secermat-cermatnya. Pemerintah ditantang untuk lebih tegas lagi dalam menerapkan sanksi.  Pencabutan izin operasi kepada maskapai penerbangan yang masuk kategori III atau buruk harus dilakukan tanpa diskriminasi. Maskapai mana pun yang sejatinya masih berada di kategori III harus dicabut izinnya. Pemberian privilese agar maskapai tertentu lolos peringkat dan masuk kategori II tidak boleh terjadi. Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu diperketat. Maskapai baru yang ingin masuk pasar penerbangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang mampu memenuhi kategori I. Bila tidak, izin operasi tidak boleh diterbitkan. Sebaliknya, bagi maskapai yang sudah ada, dalam kurun waktu tertentu misalnya, diharuskan memenuhi standar kategori I. Bila tidak, izin operasinya dapat dicabut. Dengan sistem itu, pengguna jasa mendapatkan jaminan standar keamanan terbaik. Upaya seperti itu  mestinya menjadi sebuah keniscayaan.

Pengguna jasa penerbangan tentu berharap semua maskapai mencapai standar keselamatan excellent. Berbeda dengan bus kota yang boleh mogok di tengah jalan, bagi transportasi udara, kerusakan mesin dan kekacauan sistem pascalepas landas adalah dosa terbesar. Maskapai penerbangan juga tidak boleh terjebak dalam perang tarif. Liberalisasi dalam pasar bebas tidak berarti kebebasan dalam mematikan pesaing dengan menerapkan tarif serendah-rendahnya. Karena kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan dikorbankan, maskapai penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu jelas sebuah kejahatan kemanusiaan. Sungguh menyeramkan jika sejatinya itu yang terus berlangsung selama ini.
           
Berikut ini adalah beberapa fakta dari editorial di atas:
1.      Pekan ini, Departemen Perhubungan merilis daftar peringkat terbaru perusahaan penerbangan dan standar keselamatan mereka.
2.      Beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS), bahkan mengeluarkan peringatan kepada warganya agar tidak menggunakan jasa penerbangan Indonesia.
3.      Setelah sekian lama, hanya satu dari 21 maskapai yang berhasil masuk ke kategori I. Maskapai yang masuk kategori I pun belum diakui IATA Organization Safety Audit (IOSA). Hal ini terjadi karena tidak juga memiliki sertifikat IOSA.

Dari ketiga contoh fakta tersebut, dapat dilihat bahwa kutipan-kutipan tersebut tidak disisipi tanggapan atau opini dari redaksi. Ketiga hal tersebut ditulis apa adanya.
                    
 Sekarang perhatikan contoh opini berikut!
1.      Posisi itu lagi-lagi membuat reputasi penerbangan nasional berada dalam bahaya. Karena itu, harus ada upaya yang lebih dari sekadarnya untuk memulihkan citra buruk yang telanjur telah terbentuk.
2.       Ke depan, kriteria terhadap pemberian izin baru perlu diperketat. Maskapai baru yang ingin masuk pasar penerbangan nasional, misalnya, haruslah maskapai yang mampu memenuhi kategori I. Jika tidak, izin operasi tidak boleh
diterbitkan.
3.      Karena kalau itu yang terjadi, dan standar keselamatan dikorbankan, maskapai penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna jasa dalam arti harfiah. Itu jelas sebuah kejahatan kemanusiaan.

Ketiga contoh kutipan tersebut merupakan tanggapan dari redaksi terhadap beberapa fakta yang dimunculkan dalam editorial. Dalam kutipan opini tersebut, dikemukakan juga harapan-harapan yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan.

F.     MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
·         Model              : Kooperatif
·         Pendekatan     : CTL (kontruktivisme, MB, dan Inquiry)
·         Metode            : Jigsaw dan NHT

G.    BAHAN
LKS, Buku Ajar            

H.    ALAT
LCD dan Laptop
                                
I.       LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


NO
KEGIATAN
Met.
Wkt
Peng. Kls
A.
KEGIATAN AWAL (10 MENIT)
1.      Guru mengkondisikankelas: menyiapkanseluruhwargakelasdanalatpembelajaran, sertamempresensi.
2.      Guru memotivasisiswasebagaikegiatanapersepsi
3.      Guru menyampaikantujuanpembelajaran
4.      Guru menyampaikanprosedurpembelajaran, yaituberkelompok

Tanya jawab

3 menit


3 menit

2 menit
2 menit


B.
KEGIATAN/INTI (65 MENIT)
1
2
3

A. EKSPLORASI
1. Siswadibagidalam 6kelompokyang terdiri dari
5- 6 orang secara heterogen, dan setiap siswa bertanggung jawab terhadap satu tugas serta mendapat nomor
2. Setiap siswa menerima teks editorial yang dibagikan oleh guru
3. Siswa membaca teks editorial tersebut dalam kelompok dengan teliti dan rasa ingin tahu.
B. ELABORASI DAN KOLABORASI
4. siswa yang mendapattugas yang samaberkelompokuntukmembahastugas (kelompokahli) denganpenuhtanggungjawab, rasa ingintahu, danteliti, tugas: (1) menemukan kalimat yang berupa fakta (2) menemukankalimatyang berupa opini (3)  menjelaskan ciri-ciri kalimat yang berupa fakta (4)  menjelaskan ciri-ciri kalimat yang berupa opini (5) menjelaskan perbedaan kalimat yang berupa fakta dan kalimat yang berupa opini  (6) membuatkarangan yang didalamnyaterdapat5 kalimat yang berupa fakta dan 5 kalimat yang berupa opini.
5. siswakembalikekelompokasal

C. KONFIRMASI
6. gurumengajukanpertanyaantentangtugasdanmemanggilsalahsatunomoruntukdiperebutkandiantarakelompok, begituseterusnyasampaisemuatugasdibahas.
7. Guru memberikan skor pada siswa yang menjawab benar
8. Guru menentukankelompok yang mendapatkanskortertinggi
9. Guru memberikan penguatan/reinforcement
10. Setiapkelompokmenempelkanhasilkerjanya di papantulis.
           















TGT













5 menit



2 menit

3 menit


15 menit












25 menit




2 menit

10 mnt
3 menit


C

KEGIATAN PENUTUP (15 MENIT)


2
3

1.      Siswamembuatrumusansimpulantentangpembelajaran yang sudahdiikutinya
2.      Gurumemberikanpenguatan
3.      Siswamengungkapkankesanterhadappembelajaran yang baruberlangsungdanmanfaatdarimempelajari KD inidenganmenggunakanbahasa indonesia yang santunsebagaikegiatanrefleksi.
4.      Guru memberikantugas untuk membuat sebuah karangan yang berisi fakta dan opini di rumah.


Tanya jawab
4 menit

5 menit
4 menit




2 menit



J.      SUMBER PEMBELAJARAN
1.      LembarKerja
2.      LP 1 = kognitif
3.      LP 2 = psikomotor
4.      LP 3 = afektif: perilakuberkarakter
5.      LP 4 = afektif: keterampilansosial
6.      Silabus
7.       

K.    PENILAIAN
JenisTagihan:
·         Tugasindividu:  menggunakan LP 1, LP 2,LP 3, dan LP 4
·         Tugaskelompok: menggunakan LP 1, LP 2
·         Ulangan: lembarkerja
BentukInstrumen:
·         Uraianbebas
·         Jawabansingkat
·         Lembarpengamatan