Kamis, 04 Oktober 2012

Essay populer


Deviasi Seksual Generasi Muda
by: Febi Junaidi
Generasi muda merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara, sebab  pada semua zaman dan tempat tertentu generasi muda memegang peranan yang sangat signifikan. Tak heran apabila kemudian generasi muda menjadi pilar dari kokoh tidaknya sebuah negara. Pendidikan merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh generasi muda sebagai bekal potensi untuk memajukan suatu negara. Oleh karena itu, harus disadari bahwa pada konteks tertentu generasi muda tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri, namun membutuhkan stimulasi agar arah geraknya dapat berjalan dengan baik. Sebab, harus diakui bahwa di satu sisi generasi muda memiliki semangat yang menggelora untuk melakukan berbagai aktivitas positif  untuk kemajuan bangsa, namun di sisi lain terdapat berbagai godaan yang dapat mengendorkan dan membelokkan tujuan yang telah dirumuskan ke arah yang tidak baik. Dan pada kelanjutannya akan mempengaruhi arah gerak bangsa itu sendiri. Selain itu, Tidak dapat dipungkiri di samping aspek education , aspek moralitas merupakan suatu elemen penting yang harus diinternalisasikan dalam diri penerus bangsa ini.
Dapat kita lihat, dari segi kuantitas sudah begitu banyak orang-orang yang berpendidikan di negeri ini. Akan tetapi, tidak sedikit diantara mereka yang buruk moralnya. Dan apakah bangsa ini akan menjadi lebih baik dengan kondisi seperti ini? Tentunya tidak. Education dan moral merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus diinternalisasikan dalam diri penerus bangsa ini. Keduanya memiliki korelasi yang erat sehingga dapat saling melengkapi. Apabila kita hanya memiliki salah satu dari kedua aspek tersebut maka bangsa ini tidak akan mencapai puncak kesuksesan. Berpendidikan tanpa moral itu percuma begitu juga sebaliknya. Dalam realitanya, sebenarnya telah terjadi dekadensi moral pada generasi muda saat ini. Seperti kita lihat, kondisi moral generasi penerus bangsa ini sangat memprihatinkan.
Berbagai tindakan tak bermoral seolah-olah merupakan suatu kebutuhan primer mereka. Salah satu  contoh tindakan tersebut adalah penyimpangan seksual. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penyimpangan-penyimpangan seksual ini telah mewabah di negeri ini. Perbuatan-perbuatan keji tersebuat dilakukan di berbagai  tempat yang memang telah menjadi suatu konvensi. Mereka membentuk area khusus sebagai tempat pelepasan nafsu syetan. Apakah faktor penyebab perbuatan mereka? Tentunya sangatlah variatif. Ada yang disebabkan karena pengaruh kemajuan teknologi, ekonomi, frustasi dan sebagian ada juga yang telah menjadikan hal tersebut sebagai suatu kebiasaan.
Teknologi merupakan suatu sarana untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu. Akan tetapi, sepertinya teknologi telah memberikan dampak buruk pada  watak generasi muda.  Contohnya saja pada penggunaan teknologi internet. Saat ini, internet dijadikan generasi muda sebagai media untuk melihat situs-situs pornografi, facebook, dan sebagainya, bukan untuk melihat sesuatu yang bermanfaat. Media internet seolah-olah memberikan kelancaran bagi mereka untuk mendekati kemaksiatan. Dengan adanya media ini maka mereka akan lebih leluasa untuk berkomunikasi dengan individu lainnya sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatur kegiatan kemaksiatan tersebut. Siapa yang harus di salahkan? Ya, diri kita sendiri yang salah. Tentunya kita tidak bisa membatasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun kita sendiri yang harus membentengi diri kita agar senantiasa berada di jalan yang lurus. Selain itu, tidak sedikit pula para generasi muda yang terperangkap dalam kemaksiatan ini sebagai akibat dari kurangnya ekonomi keluarga, sehingga mereka menjadikan seks sebagai suatu bentuk mata pencaharian dalam  memenuhi kebutuhan hidup. Dan sebagaian lagi dari mereka terjerumus dalam jurang kemaksiatan karena frustasi yang disebabkan oleh suatu kekecewaan. Selain itu, bisa jadi mereka menjadikan kemaksiatan sebagai suatu kebiasaan, sehingga mereka melakukan hal tersebut secara rutinitas. Anehnya, seks bebas ini banyak juga dilakukan oleh kaum intelektual. Tidak sedikit juga generasi muda yang menyandang predikat sebagai mahasiswa yang terjerumus dalam lubang kemaksiatan ini.
Mereka rela menjual harga diri mereka demi kepuasan sesaat. Bayangkan!. Apakah kita harus bertahan dalam kondisi ini?. Sudah waktunya kita bebaskan mereka dari kemaksiatan ini.  Akan tetapi, nampaknya mereka melakukan perbuatan tersebut tanpa menyadari dosa-dosa yang mereka lakukan. mereka telah dibutakan oleh nafsu seraka. Parahnya, perbuatan maksiat tersebut terkadang juga terjadi antar sesama jenis. Ya, kaum homoseksual dan lesbian juga sudah mendominasi. Bahkan kita semua dapat melihat sendiri bahwa mereka telah memiliki ciri khas  tersendiri. Hal ini terlihat dari bahasa yang mereka gunakan dan pembentukan kumunitas tertentu. Mereka harus segera dibebaskan dari perangkap syetan itu.
Homoseksual atau lesbian merupakan suatu penyimpangan orientasi seksual. Penyimpangan ini bisa jadi dialami mereka sejak usia dini, remaja, atau bahkan semenjak dewasa yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Penyimpangan seksual jenis ini merupakan suatu habitasi yang dapat menular. Seperti kita lihat tidak sedikit orang berteman dengan seorang waria namun pada akhirnya personality yang bersangkutan pun mengikuti life style waria tersebut, yang pada akhirnya dia pun akan merubah orientasi seksualnya. Di samping itu, dengan tindakan yang demikian maka otomatis penderita HIV AIDS pun akan meningkat. Sungguh menyedihkan. Apakah kita akan membiarkan saudara kita bertahan dalam perbuatan murka ini? Tentunya tidak. Seorang yang mengalami penyimpangan seksual sebaiknya merubah gaya hidup mereka mulai dari sekarang. Tidak ada kata terlambat dalam melakukan kebaikan. Memang, motivasi eksternal sangat mereka butuhkan. Akan tetapi mereka juga harus memilki motivasi internal yang tinggi untuk merubah semua itu. Dan  tugas kita adalah membuat mereka sadar akan kesalahan itu. Penyimpangan seksual ini merupakan salah satu bentuk real dari gangguan psikologi. Semua pasti bisa diatasi. mereka tidak boleh terlena dengan semua ini. Perbuatan keji itu harus mereka tinggalkan sehingga mereka dapat kembali ke jalan yang fitrah, dan jika generasi muda mayoritas telah memiliki konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk kebaikan, tentunya hal itu akan berdampak pada kemajuan bangsa ini.
Semua ini sebenarnya memerlukan suatu penanganan khusus. Pemerintah harus bertindak tegas, moral generasi penerus bangsa tidak boleh punah. Semua perlu direvitalisasi kembali. Memang, hal itu membutuhkan proses, tetapi kita perlu menyiapkan semua itu dari sekarang. Penyimpangan-penyimpangan seksual di atas bukanlah suatu penyakit melainkan suatu kebiasaan yang sudah tertanam pada psikologi mereka. Dan untuk merubah semua itu bukanlah hal yang mudah. Suatu kebiasaan yang telah kita lakukan akan terasa sulit untuk ditinggalkan. Namun, semua itu dapat dikalahkan dengan kemauan dan niat yang tulus. Yakinkan diri anda untuk kembali kejalan yang lurus. Anda pasti mampu. Hal yang terpenting adalah komitmen dan kesiapan menerima segala konsekuensi yang akan terjadi. Hidup ibarat suatu tempat persinggahan, terlalu sia-sia jika hari-hari anda hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Berusahalah untuk senantiasa mendekatkan diri pada-NYA. Jauhkan diri anda dari hal-hal yang kira-kira akan membangkitkan gejolak nafsu. Perbanyaklah beribadah kepada-NYA dan bergaulah dengan lingkungan yang sholeh/sholeha sehingga setiap perbuatan yang anda lakukan merupakan suatu action yang bermanfaat bagi diri anda, orang lain, dan tentunya mulia di mata Tuhan.









Essay Populer


Deviasi Seksual Generasi Muda
By: Febi junaidi
Generasi muda merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara, sebab  pada semua zaman dan tempat tertentu generasi muda memegang peranan yang sangat signifikan. Tak heran apabila kemudian generasi muda menjadi pilar dari kokoh tidaknya sebuah negara. Pendidikan merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki oleh generasi muda sebagai bekal potensi untuk memajukan suatu negara. Oleh karena itu, harus disadari bahwa pada konteks tertentu generasi muda tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri, namun membutuhkan stimulasi agar arah geraknya dapat berjalan dengan baik. Sebab, harus diakui bahwa di satu sisi generasi muda memiliki semangat yang menggelora untuk melakukan berbagai aktivitas positif  untuk kemajuan bangsa, namun di sisi lain terdapat berbagai godaan yang dapat mengendorkan dan membelokkan tujuan yang telah dirumuskan ke arah yang tidak baik. Dan pada kelanjutannya akan mempengaruhi arah gerak bangsa itu sendiri. Selain itu, Tidak dapat dipungkiri di samping aspek education , aspek moralitas merupakan suatu elemen penting yang harus diinternalisasikan dalam diri penerus bangsa ini.
Dapat kita lihat, dari segi kuantitas sudah begitu banyak orang-orang yang berpendidikan di negeri ini. Akan tetapi, tidak sedikit diantara mereka yang buruk moralnya. Dan apakah bangsa ini akan menjadi lebih baik dengan kondisi seperti ini? Tentunya tidak. Education dan moral merupakan satu kesatuan yang utuh yang harus diinternalisasikan dalam diri penerus bangsa ini. Keduanya memiliki korelasi yang erat sehingga dapat saling melengkapi. Apabila kita hanya memiliki salah satu dari kedua aspek tersebut maka bangsa ini tidak akan mencapai puncak kesuksesan. Berpendidikan tanpa moral itu percuma begitu juga sebaliknya. Dalam realitanya, sebenarnya telah terjadi dekadensi moral pada generasi muda saat ini. Seperti kita lihat, kondisi moral generasi penerus bangsa ini sangat memprihatinkan.
Berbagai tindakan tak bermoral seolah-olah merupakan suatu kebutuhan primer mereka. Salah satu  contoh tindakan tersebut adalah penyimpangan seksual. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa penyimpangan-penyimpangan seksual ini telah mewabah di negeri ini. Perbuatan-perbuatan keji tersebuat dilakukan di berbagai  tempat yang memang telah menjadi suatu konvensi. Mereka membentuk area khusus sebagai tempat pelepasan nafsu syetan. Apakah faktor penyebab perbuatan mereka? Tentunya sangatlah variatif. Ada yang disebabkan karena pengaruh kemajuan teknologi, ekonomi, frustasi dan sebagian ada juga yang telah menjadikan hal tersebut sebagai suatu kebiasaan.
Teknologi merupakan suatu sarana untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu. Akan tetapi, sepertinya teknologi telah memberikan dampak buruk pada  watak generasi muda.  Contohnya saja pada penggunaan teknologi internet. Saat ini, internet dijadikan generasi muda sebagai media untuk melihat situs-situs pornografi, facebook, dan sebagainya, bukan untuk melihat sesuatu yang bermanfaat. Media internet seolah-olah memberikan kelancaran bagi mereka untuk mendekati kemaksiatan. Dengan adanya media ini maka mereka akan lebih leluasa untuk berkomunikasi dengan individu lainnya sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatur kegiatan kemaksiatan tersebut. Siapa yang harus di salahkan? Ya, diri kita sendiri yang salah. Tentunya kita tidak bisa membatasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun kita sendiri yang harus membentengi diri kita agar senantiasa berada di jalan yang lurus. Selain itu, tidak sedikit pula para generasi muda yang terperangkap dalam kemaksiatan ini sebagai akibat dari kurangnya ekonomi keluarga, sehingga mereka menjadikan seks sebagai suatu bentuk mata pencaharian dalam  memenuhi kebutuhan hidup. Dan sebagaian lagi dari mereka terjerumus dalam jurang kemaksiatan karena frustasi yang disebabkan oleh suatu kekecewaan. Selain itu, bisa jadi mereka menjadikan kemaksiatan sebagai suatu kebiasaan, sehingga mereka melakukan hal tersebut secara rutinitas. Anehnya, seks bebas ini banyak juga dilakukan oleh kaum intelektual. Tidak sedikit juga generasi muda yang menyandang predikat sebagai mahasiswa yang terjerumus dalam lubang kemaksiatan ini.
Mereka rela menjual harga diri mereka demi kepuasan sesaat. Bayangkan!. Apakah kita harus bertahan dalam kondisi ini?. Sudah waktunya kita bebaskan mereka dari kemaksiatan ini.  Akan tetapi, nampaknya mereka melakukan perbuatan tersebut tanpa menyadari dosa-dosa yang mereka lakukan. mereka telah dibutakan oleh nafsu seraka. Parahnya, perbuatan maksiat tersebut terkadang juga terjadi antar sesama jenis. Ya, kaum homoseksual dan lesbian juga sudah mendominasi. Bahkan kita semua dapat melihat sendiri bahwa mereka telah memiliki ciri khas  tersendiri. Hal ini terlihat dari bahasa yang mereka gunakan dan pembentukan kumunitas tertentu. Mereka harus segera dibebaskan dari perangkap syetan itu.
Homoseksual atau lesbian merupakan suatu penyimpangan orientasi seksual. Penyimpangan ini bisa jadi dialami mereka sejak usia dini, remaja, atau bahkan semenjak dewasa yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Penyimpangan seksual jenis ini merupakan suatu habitasi yang dapat menular. Seperti kita lihat tidak sedikit orang berteman dengan seorang waria namun pada akhirnya personality yang bersangkutan pun mengikuti life style waria tersebut, yang pada akhirnya dia pun akan merubah orientasi seksualnya. Di samping itu, dengan tindakan yang demikian maka otomatis penderita HIV AIDS pun akan meningkat. Sungguh menyedihkan. Apakah kita akan membiarkan saudara kita bertahan dalam perbuatan murka ini? Tentunya tidak. Seorang yang mengalami penyimpangan seksual sebaiknya merubah gaya hidup mereka mulai dari sekarang. Tidak ada kata terlambat dalam melakukan kebaikan. Memang, motivasi eksternal sangat mereka butuhkan. Akan tetapi mereka juga harus memilki motivasi internal yang tinggi untuk merubah semua itu. Dan  tugas kita adalah membuat mereka sadar akan kesalahan itu. Penyimpangan seksual ini merupakan salah satu bentuk real dari gangguan psikologi. Semua pasti bisa diatasi. mereka tidak boleh terlena dengan semua ini. Perbuatan keji itu harus mereka tinggalkan sehingga mereka dapat kembali ke jalan yang fitrah, dan jika generasi muda mayoritas telah memiliki konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk kebaikan, tentunya hal itu akan berdampak pada kemajuan bangsa ini.
Semua ini sebenarnya memerlukan suatu penanganan khusus. Pemerintah harus bertindak tegas, moral generasi penerus bangsa tidak boleh punah. Semua perlu direvitalisasi kembali. Memang, hal itu membutuhkan proses, tetapi kita perlu menyiapkan semua itu dari sekarang. Penyimpangan-penyimpangan seksual di atas bukanlah suatu penyakit melainkan suatu kebiasaan yang sudah tertanam pada psikologi mereka. Dan untuk merubah semua itu bukanlah hal yang mudah. Suatu kebiasaan yang telah kita lakukan akan terasa sulit untuk ditinggalkan. Namun, semua itu dapat dikalahkan dengan kemauan dan niat yang tulus. Yakinkan diri anda untuk kembali kejalan yang lurus. Anda pasti mampu. Hal yang terpenting adalah komitmen dan kesiapan menerima segala konsekuensi yang akan terjadi. Hidup ibarat suatu tempat persinggahan, terlalu sia-sia jika hari-hari anda hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Berusahalah untuk senantiasa mendekatkan diri pada-NYA. Jauhkan diri anda dari hal-hal yang kira-kira akan membangkitkan gejolak nafsu. Perbanyaklah beribadah kepada-NYA dan bergaulah dengan lingkungan yang sholeh/sholeha sehingga setiap perbuatan yang anda lakukan merupakan suatu action yang bermanfaat bagi diri anda, orang lain, dan tentunya mulia di mata Tuhan.









Rabu, 03 Oktober 2012

Rpp bahasa indonesia


Satuan Pendidikan      : SMA
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : XI/II
Alokasi waktu             : 2 X 45 menit
Kemampuan                : Berbahasa
                                          
A.    Standar Kompetensi:
Membaca: Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif 
B.     Kompetensi Dasar:
Membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif
                                           
C.    Indikator
Kognitif
a.       menemukan 4  kalimat berupa fakta pada tajuk rencana
b.      menemukan 4  kalimat berupa opini pada tajuk rencana
c.       menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa fakta
d.      menjelaskan 3 ciri-ciri kalimat yang berupa opini
menjelaskan 2 perbedaan kalimat yang berupa fakta dan kalimat yang berupa opini